Minggu, 26 Desember 2010

resume I/O Device

I/O Device
Secara umum, perangkat I/O dapat dibagi menjadi 2 kategori, yaitu :
1. Perangkat blok
Perangkat yang menyimpan informasi dalam blok-blok berukuran tertentu dan setiap blok memiliki alamat masing-masing. Contoh : disk.
2. Perangkat karakter
Perangkat yang mengirim dan menerima sebarisan karakter tanpa menghiraukan struktur blok. Contoh : printer, network interface dan perangkat yang bukan disk.
Unit I/O terdiri dari dua komponen, yaitu :
1. Komponen mekanis, adalah perangkat I/O itu sendiri seperti mouse, monitor,dll.
2. Komponen elektronis, disebut juga dengan controller untuk perangkat.
Port I/O terdiri dari 4 register, yaitu :
1. Data-in register
Register ini yang akan dibaca CPU untuk mendapatkan input.
2. Data-out register
CPU menulis bit disini sebagai output data.
3. Status
CPU akan membaca register ini untuk mengetahui status perangkat.
4. Control
Register ini ditulis oleh CPU untuk memulai perintah atau untuk mengganti modus perangkat.
Bus adalah kumpulan kabel dan protocol yang menetapkan sekumpulan pesan yang bisa dikirim melalui kabel.
PCI (Peripheral Component Interconnect) bus adalah bus berkecepatan tinggi yang menghubungkan subsistem memori-processor ke perangkat berkecepatan tinggi dank e expansion bus yang berhubungan dengan perangkat yang lebih lambat seperti keyboard.
SCSI atau Small Computer System Interface adalah bus yang menghubungkan beberapa disk ke SCSI controller.
Serial-port controller adalah salah satu controller perangkat yang sederhana karena hanya sebuah chip yang mengontrol sinyal dari kabel di port.
Karateristik peralatan generik adalah :
1. Character stream, atau blok sebuah peralatan character stream untuk mentransfer byte satu per satu sedangkan block device akan mentransfer sekumpulan byte sebagai unit.
2. Sequensial atau random-access, sebuah perangkat yang sekuensial memindahkan data yang sudah pasti seperti yang ditentukan oleh perangkat.
3. Synchronous atau asyinchronous. Perangkat synchronous menampilkan data-data transfer dengan reaksi yang dapat diduga, contohnya tape. Sedangkan perangkat asyinchronous menampilkan waktu reaksi yang tidak dapat diduga, contohnya keyboard.
4. Sharable atau dedicated. Perangkat yang dapat dibagi digunakan secara bersamaan oleh beberapa prosessor atau sharable, contohnya keyboard, sedangkan perangkat yang dedicated tidak dapat digunakan secara bersamaan oleh beberapa prosessor, contohnya tape.
5. Speed of operation. Rentangan kecepatan perangkat dari beberapa bytes per detik sampai beberapa gigabytes per detik.
6. Read-write, read-only, write-only.
Input device adalah alat yang digunakan untuk menerima input dari luar system dan dapat berupa sinyal input atau maintenance input.
Terminal adalah alat yang dapat melakukan input dan output. Terminal dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :
1. Non intelligent terminal
Berfungsi sebagai alat memasukkan input dan penampil output, dan tidak bisa di program karena tidak mempunyai alat pemroses.
2. Smart terminal
Mempunyai alat pemroses dan memory di dalamnya sehingga input yang terlanjur dimasukkan dapat dikoreksi kembali.
3. Intelligent terminal
Dapat diprogram oleh pemakai.
Alat input dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Alat input langsung
Berupa papan ketik, pointing device, scanner, sensor, voice recognizer.
2. Alat input tidak langsung
Misalnya keypunch yang dilakukan melalui media punched card, key-to-tape yang merekam data ke media berbentuk pita sebelum diproses oleh alat pemroses, dan key-to-disk yang merekam data ke media magnetic disk sebelum diproses lebih lanjut.
Input Device terdiri dari :
1. Keyboard
2. Pointer
Macam-macam pointer :
a. Menggunakan mouse
b. Touch screen
Layar monitor yang akan mengkatifkan program bila layarnya disentuh dengan tangan.
c. Light pen
Menyentuh layar monitor dengan pena khusus menggunakan light sensitive.
d. Digital graphic tablet
Membuat grafik dengan menghubungkan dua titik atau menggambar langsung pada pad khusus dengan pen khusus dan hasilnya akan ditampilkan pada layar.
3. Scanner
Pemindahan objek, gambar, atau tulisan dilakukan dengan cahaya yang dipantulkan, cahaya yang dipantulkan akan masuk ke suatu tempat sesuai dengan warna aslinya.
Cara kerja scanner :
a. Penekanan tombol mouse dari computer menggerakkan pengendali kecepatan pada mesin scanner. Mesin yang terletak dalam scanner tersebut mengendalikan proses pengiriman ke unit scanning.
b. Kemudian unit scanning menempatkan proses pengiriman ke tempat atau jalur yang sesuai untuk langsung memulai scanning.
c. Nyala lampu yang terlihat pada scanner menandakan bahwa kegiatan scanning sudah mulai dilakukan.
d. Setelah nyala lampu sudah tidak ada, berarti proses scanning sudah selesai dan hasilnya dapat dilihat pada layar monitor.
e. Apabila hasil atau tampilan teks/gambar ingin diubah, kita dapat mengubahnya dengan menggunakan software-software aplikasi yang ada.
Ada beberapa macam scanner, yaitu : MICR, OCR, OMR, dan barcode.
4. Sensor
Alat yang mampu secara langsung menangkap data kejadian fisik, data analog diubah ke analog to digital converter yang akan diproses (Contohnya biometric). Biometric adalah pengenalan atau identifikasi dengan menggunakan faktor fisik manusia sebagai masukan data.


Output Device
Peralatn output dapat berupa :
1. Hard copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan dan image pada media keras seperti kertas atau film.
2. Soft copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
3. Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam symbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape.
Alat output device terdiri dari :
1. Printer dan plotter
Adalah jenis hard copy device, karena keluaran hasil proses dicetak di atas kertas.
Jenis printer adalah :
a. Dot matrix printer
Printer yang menggunakan susunan pin yang akan menekan ribbon kertas kertas.
b. Ink jet printer
Printer bekerja dengan menyemprotkan tinta ke kertas sesuai dengan kadarnya.
c. Laser printer
Gabungan teknologi laser dengan fotocopy, output digital dari computer akan diubah menjadi pulsa sinar laser. Bayangan yang ditangkap di drum akan dikirim ke kertas dengan proses seperti mesin fotocopy.

2. Monitor
Monitor adalah salah satu jenis soft copy device, karena keluarannya adalah berupa sinyal elektronik, dalam hal ini berupa gambar yang tampil di layar monitor. Jenis-jenis monitor adalah :
a. LCD TFT
b. Plasma
c. Monitor CRT

3. Speaker
Alat output device yang mengeluarkan suara.

troubleshoot

TROUBLESHOOTING PADA PC
1.KOMPUTER MATI
ciri2 : saat dihidupkan tidak ada tanda2 menyala, kipas prosesor mati, lampu LED indikator tidak menyala
kemungkinan : kemungkinan besar mainboard tidak mendapatkan arus listrik
pemecahan : periksa kabel power sudah terhubung baik dengan listrik PLN. Jika sudah tetapi tidak menyala periksa konektor AT/ATX yang terhubung dari power supply ke mainboard, apakah sudah terpasang dengan benar. Jika masih tidak menyala, periksa konektor dari tombol power ke mainboard, apakah pemasangan pinnya sudah benar. Jika bulum nyala juga bongkar power supply (jika sudah tidak bergaransi lagi), periksa sekringnya, jika putus ganti dengan yang baru. Jika belum nyala lagi (ngeyel nih..) coba ganti dengan power supply yang lain (yang masih berfungsi).
2.LAYAR TIDAK MENGELUARKAN GAMBAR
ciri2 : komputer dan monitor dalam kondisi hidup tetapi monitor tidak mengeluarkan gambar, lampu indikator pada monitor berwarna oranye atau berkedip-kedip (tergantung jenis monitornya)
kemungkinan : ada masalah antara konektor monitor dengan VGA atau VGAnya
pemecahan : periksa apakah pemasangan kabel dari monitor ke konektor VGA sudah benar. Cek setingan VGA pada BIOS. Jika dicoba di komputer lain, VGA dan monitor bekerja normal, ada kemungkinan slot AGP/PCIEx kamu rusak (kalau yang ini seranhkan saja kepada tukang service saja…hehehe)
3.KOMPUTER MENGELUARKAN BIP BERULANG
ciri2 : mengeluarkan suaran bib berulang-ulang dan komputer tidak mau booting
kemungkinan : ada masalah pada module RAM
pemecahan : cek apakah pemasangan RAM pada slot memory sudah benar, bersihkan debu pada slotnya dan pada pin RAM. Jika masih sama hasilnya, coba RAM kamu ke komputer lainnya. Jika pada komputer tersebut tidak menyala, kemungkinan besar RAM sudah rusak (kamu dapat me-retur RAM tsb ke toko di mana kamu membeli RAM tsb karena biasanya RAM bergaransi seumur hidup)
4.KELUAR LAYAR BIRU SAAT BOOTING
ciri2 : saat booting keluar layar biru
kemungkinan : ada masalah pada transfer data pada harddisk dan mainboard
pemecahan : cek kabel data harddisk apakah pemasangan sudah benar, jika ada salah satu kabel data (pada kabel ATA) yang terbakar atau rusak, ganti dengan yang baru. Coba harddisk pada komputer lain (jadikan slave dengan mencopot jumpernya dibagian belakang harddisk). Jika setiap kali booting komputer meminta scan pada drive harddisk yang baru saja dipasang, ada kemungkinan harddisk tsb mengalami bad sector.
5.KOMPUTER GAGAL BOOTING DAN RESTART TERUS
ciri2 : saat booting komputer restart
kemungkinan : daya power supplay kurang, baterai CMOS tidak menyimpan listrik, Sistem Operasi (OS) rusak
pemecahan : cek power supply, apabila tidak berfungsi ganti dengan power supply yang lainnya. Ganti baterai CMOS dengan yang baru (jika mainboard masih garansi lebih baik di retur). Jika semua sudah dicoba tetapi masih gagal booting , ada kemungkinan OS rusak, disarankan untuk repair OS kamu daripada install ulang, dikarenakan lebih hemat waktu.
TROUBLESHOOTING KOMPUTER
Komputer sudah merupakan alat bantu yang tergolong penting saat ini, kita ambil salah satu
contoh pada kegiatan perkantoran, tentunya dengan adanya komputer maka pekerjaan dapat
diselesaikan dengan lebih cepat. Sebagai pengguna atau pemakai komputer tentunya kita juga
pernah mengalami masalah dengan komputer. Hal tersebut dapat diakibatkan adanya
ketidaksesuaian dari komponen dasar komputer itu sendiri yang biasanya berkaitan dengan
Software (perangkat lunak atau aplikasinya), Hardware (perangkat keras) atau Brainware (si
pemakai komputer).
Pengertian Troubleshooting Komputer
Dalam dunia komputer, segala sesuatu masalah yang berhubungan dengan komputer disebut
Troubleshooting dan timbulnya masalah dalam komputer tentu ada sebabnya. Pada
kesempatan ini kita akan sedikit belajar untuk mendeteksi masalah pada komputer Anda
terutama yang berhubungan dengan Hardware.
Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya Anda lakukan pendeteksian sederhana
dahulu seperti pemeriksaan file-file yang berhubungan dengan Software atau spesifikasi
permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahannya cukup rumit, sebaiknya
Anda install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki
sebuah Software, sedangkan untuk permasalahan dengan Brainware, penulis hanya dapat
memberikan saran “istirahat dulu deh, he…”.
Teknik dalam Troubleshooting
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik
Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita
bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1. Teknik Forward
Sesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi
semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang
dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan
pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
§ Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang
telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada
Motherboard.
§ Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
§ dsb.
2. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi
kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak
digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah
“jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat
kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
§ Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
§ Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
§ dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam
lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih
banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam
pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No
Komponen
Pendeteksian Masalah
1Power Supply
Analisa Pengukuran
2Motherboard
3Speaker
4RAM
Analisa Suara
5VGA Card + Monitor
6Keyboard
Analisa Tampilan
7Card I/O
8Disk Drive
9Disket
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada
komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur
tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur
tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh
BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang
dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk
mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
§ Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
§ Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau
DRAM.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA
Card.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
§ Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
§ Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
§ Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
§ Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila
temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain
kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan
dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan
letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
§ Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau
disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
§ Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka
kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card
dan Monitor.
§ Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,
kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly
dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya
akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat
masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum
membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti
letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Dengan pemahaman troubleshooting komputer yang lebih dalam tentunya akan lebih
mempermudah kita untuk mengetahui letak permasalahan dalam komputer dan tentunya akan
lebih menyenangkan apabila kita dapat memperbaiki sendiri permasalahan tersebut. Semoga
pembahasan sederhana tentang troubleshooting ini dapat bermanfaat, selamat mencoba dan
terima kasih.
Troubleshooting Motherboard
Kalau prosesor dianggap sebagai “otak” komputer, maka motherboard boleh dianggap
merupakan “jantung” kehidupan di PC. Sebagai komponen yang menyandang “beban berat”
kerusakan sedikit saja bisa membikin PC tersengal-sengal.
Pada komputer generasi awal, komponen seperti prosesor dan Ram langsung dilekatkan pada
motherboard tanpa bisa diganti-ganti atau ditambah lagi. Model semcam ini dinamakan
backplane. Desain baru yang bersifat modular memungkinkan penggantian beberapa
komponen yang melekat pada motherboard secara mudah, sekaligus memberikan keleluasaan
tersedianya peluang-peluang peningkatan teknologi PC itu sendiri.
Namun, kemudahan senantiasa mengandeng resiko. Begitu pula dengan motherboard. Sejak
motherboard dijadikan “sasaran tembak” utama untuk menghasilkan PC yang optimal, kita
dihadapkan pada keruwetan-keruwetan yang semakin besar. Mari tunjuk beberapa contoh.
Peningkatan kebutuhan prosesor yang bertenaga membuat desain motherboard harus
mengikuti tuntutan perkembangan prosesor. Kebutuhan akan transfer data yang lebih cepat
membutuhkan desain motherboard terus berubah. Perkembangan-perkembangn terbaru
seperti teknologi Fire Ware, USB 2.0, RAID System, Smart Card, Secure Digital, wireless,
semuanya berkumpul pada lahan yang sama : motherboard.
Meski untuk saat ini belum semua teknologi tersebut populer, namun untuk memberi daya
tarik suatu produk motherboard para produsen pun tak kurang akal. Mereka beramai-ramai
menyediakan ruang upgrade itu, tanpa harus menyertakannya ketika ia diproduksi secara
massal, untuk tetap membuatnya tetap ekonomis.
Beragamnya tipe chipset pada motherboard yang menjadi tolak ukur dukungan teknis juga
kian membuat para pengguna dipusingkan untuk memilih mana yang terbaik. Belum lagi
selesai dengan masalah yang satu ini, kita juga dihadapkan dengan berbagai kekhawatiran,
bagaimana mengatasi persoalan bilaman terjadi motherboard sebagai jantung PC, masalah
sedikit saja bisa membuat PC termehek-mehek.
Justru dengan banyaknya pilihan tersebut, kunci pertama supaya kita tetap tidak tersesat
delam belantara adalah memahami seni arsitektur mother board, dan membekali diri dengan
kemampuan praktis yang mumpuni. Berikut ini langkah-langkahnya.
Repair or Replace
Keputusan untuk mereparasi sangat ditentukan oleh tingkat kerusakan yang terjadi pada
sebuah motherboard. Sementara, langkah penggantian sangat tergantung oleh tingkat daya
dukung teknologi motherboard ataupun kemampuan ekonomi Anda dalam membelanjakan
barang-barang komputer. Masalahnya adalah bagaimana seandainya motherboard itu masih
terhitung baru, sementara kita tidak mampu mendeteksi kerusakan atau menentukan jalan
keluarnya ? ikuti dulu langkah kedua sebelum memutuskan untuk membeli yang baru.
Back to Basics !
• Periksa semua konektor. Tentu saja, langkah ini diperlukan untuk memastikan bahwa tidak
ada satu konektor pun yang terlepas atau tidak tertancap dengan benar.
• Periksa semua komponen yang melekat. Ini penting untuk memdeteksi, apakah pemasangan
prosesor, RAM, VGA Card sudah benar atau belum. Juga untuk memastikan bahwa secara
fisik IC-IC di dalam motherboard tidak mengalami kerusakan atau terlepas.
• Periksa sumber listrik yang masuk melalui power suplay. Untuk memastikannya, periksa
dulu suplai listrik dari jala listrik, lalu periksalah output listrik pada kabel-kabel power suplay
dengan menggunakan multimeter. Pastikan bahwa output tiap kabel sudah sesuai dengan
yang direkomendasikan pada buku manual.
• Periksa, adakah barang-barang asing yang menggangu jalur motherboard. Kabel, sekrup,
kotoran, juga debu bisa mempengaruhi nafas kehidupan motherboard. Gangguan semacam
ini, selain membuat lalu lintas data terganggu, bila posisinya strategis bisa menimbulkan
hubungan pendek alias konslet.
• Periksa jumper-jumper, DIP switch, atau pin-pin pengatur setiap fitur dengan teliti dan
benar. Pastikan bahwa Anda mengacu pada buku manual jangan menggunakan ilmu hafalan.
Setting yang salah bisa membuat motherboard Anda tak mau hidup.
• Periksa bagian-bagian motherboard yang melekat pada casing. Hubungan pendek akibat
penguncian tanpa isolator antara casing, sekrup pengunci dengan motherboard akan membuat
listrik terhenti setiap kali tombol power ditekan.
Sistem PC tidak menyala ketika kartu grafis onboard diganti dengan VGA Card
Masalah semacam ini sering terjadi ketika pengguna hendak melakukan upgrade kartu grafis
pada motherboard yang memiliki VGA add on yang terpasang. Namum, pada sebagian
motherboard, Anda harus melakukan pergantian setting secara manual. Sebenarnya ini tidak
akan terjadi kalau Anda tahu tips dan triknya. Biasanya masalah akan terjadi ketika kartu
grafis add on ditancapkan dan Anda melakukan booting untuk pertama kalinya. Sistem
kemudian tidak menyala sama sekali. Bahkan tidak mengeluarkan bunyi beep sama sekali.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menggunakan kembali VGA onboard Anda.
Ketika Sudah masuk sistem Windows, lakukan uninstall driver VGA onboard yang Anda
pakai. Setelah itu, lakukan restart kembali sistem Anda untuk kemudian masuk pada menu
BIOS. Pada menu ini, Anda harus mematikan atau mend-disable fitur VGA onboard. Setelah
mematikan fungsi ini keluarlah dari BIOS dan matikan sistem.
Langkah selanjutnya adalah pasang kartu grafis add on Anda pada slot AGP atau slot PCI
sesuai dengan tipe kartu grafis yang hendak Anda pakai. Setelah tertancap dengan benar pada
slot yang sesuai, nyalakan kembali sistem Anda. Sistem akan kembali menyala dengan kartu
grafis add on sebagai kartu grafis utama. Jangan lupa untuk menginstall driver terbaru yang
sesuai dengan kartu grafis tersebut.
Sistem tidak bekerja ketika prosesor diganti
Kejadian ini amat sering terjadi ketika Anda hendak melakukan upgrade atau downgrade
dengan menggunakan prosesor yang memiliki front side bus yang berbeda. Misalnya ketika
Pentium Anda ber-FSB 533 MHz Anda ganti dengan yang ber-FSB 400 MHz, sementara
BIOS Anda masih men-setting sistem bekerja pada FSB 533 MHZ.
Agar sistem mau bekerja kembali, ada dua cara yang bisa ditempuh. Cara pertama adalah
masuk ke sistem BIOS dan menganti FSB yang dipakai dari 133 MHZ manjadi 100 MHz. Ini
dengan catatan kalau sistem motherboard dan prosesor Anda masih bisa mentolerir
penggunaan FSB yang jauh lebih tinggi dibanding yang dipakai.
Cara lain adalah melakukan clear CMOS. Apabila langkah ini sudah dilakukan. Masuklah ke
menu BIOS Anda dan pastikan FSB yang dipakai sudah sesuai dengan FSB yang bekerja
pada prosesor Anda. Langkah ini dijamin manjur untuk mengatasi masalah yang semacam
ini.
Sistem tidak bekerja ketika modul memori DDR diganti
Ada beberapa kemungkinan maslah yang mungkin jadi penyebab mangapa masalah semacam
ini terjadi. Pertama adalah kompatibilitas motherboard yang dipakai terhadap memori baru
yang dipasang. Penyebabnya ada dua, yaitu masalah chip memori yang digunakan atau
maslah tipe memori yang dipakai. Beberapa motherboard mensyaratkan secar tegas jenis chip
yangh dipakai. Apabila tidak sesuai, motherboard tidak akan mendeteksi adanya memori
yang berakibat pada tidak bekerjanya sistem. Sementara beberapa motherboard juga tidak
mau dipsangi memori tipe single side atau double side. Sekali lagi ini masalah kompatibilitas
motherboard terhadap memori yang dipasang. Apabila masalahnya adalah chip memori,
update BIOS terkadang bisa jadi salah satu pemecahan jitu.
Kemungkinan kedua adalah tipe memori yang dipasang memiliki CAS latency yang lebih
rendah ketimbang CAS latency memori sebelumnya, sementara pada BIOS latency masih di-
setting pada CAS-2. cara satu-satunya adalah dengan melakukan reset atau clear BIOS.
Setelah itu masuklah pada menu BIOS yang mengatur latency yang bekerja pada memori dan
ubah sesuai dengan kemampuan memorinya. Yang paling aman adalah dengan mengubah
latency yang bekerja pada CL-2,5.
Sistem tidak bekerja meski semua power sudah terpasang
Bisa jadi masalah ini muncul lantaran beberapa penyebab. Pertama periksa apakah ada aliran
listrik yang masuk pada motherboard. Ini penting untuk memastikan adakah aliran listrik
yang mengalir pada motherboard. Pada sebagian besar motherboard, indikasi adanya arus
listrik yang mengalir ini ditandai dengan lampu LED yang menyala. Kalau lampu ini tidak
menyala, bisa dipastikan tidak ada arus listrik yang mengalir.
Kedua, kemungkinan power suplay yang tidak terlalu bagus alias tidak memiliki tenaga yang
sesuai. Cara satu-satunya adalah menganti power suplay yang Anda punya dengan yang lebih
bagus.
Penyebab ketiga yang mungkin adalah tidak terpasangnya kartu grafis dengan benar. Ini
memang biasa terjadi kalau Anda sembrono memasang kartu grafis add on. Untuk
mengatasinya, Anda bisa memperbaiki posisi pemasangan. Usahakan agar posisinya tegak
lurus terhadap motherboard.
Penyebab keempat yang sering tidak terbayang adalah rusaknya tombol power atau
koneksinya yang menghubungkan front panel dengan tombol power pada casing depan. Ini
menyebabkan Anda tidak dapat menyalakan sistem meski semua terpasang dengan benar.
Sistem tiba-tiba hang ketika di overclock
Ada beberapa penyebab untuk masalah ini. Penyebab pertama ada pada beberapa komponen
yang membutuhkan frekuensi kerja yang lebih tinggi. Ini misalnya terjadi untuk AGP ataupun
PCI yang terpasang. Untuk melakukan ini, Anda bisa masuk ke BIOS dan menaikkan
frekuensi kerjanya. Ini pun dengan catatan apabila motherboard yang Anda pakai memang
mendukung.
Penyebab kedua adalah kurangnya tegangan yang dipakai. Untuk itu, Anda juga bisa masuk
ke menu BIOS dan melakukan penaikan tegangan, baik pada prosesor atau memori. Tapi cara
ini riskan kaerena sangat tergantung pada kemampuan dan daya tahan motherboard, prosesor,
memori, ataupun kartu grafis yang dipasang. Ini kareena kenaikan tegangan akan
mempengaruhi kerja dari beberapa periferal yang terpasang.
Sistem tidak bekerja karena hardisk tidak terdeteksi
Masalah ini sering sekali muncul pada beberapa motherboard. Kesalahan sendiri terjadi
bukan pada motherboard-nya, tetapi pada kabel data yang Anda gunakan. Kesalah ini
biasanya muncul karena Anda menggunakan port secondary dan bukan port primary
meskipun Anda tidak menggunakannya buat CD-ROM atau drive lain. Pada beberapa sistem,
motherboard tidak akan mendeteksi lantaran penggunaan kabel data semacam ini. Solusi
yang bisa dilakukan adalah menggunakan port utama pada kabel IDE untuk hardisk sementar
secondary untuk CD-ROM drive atau yang lain.
Sistem tidak bekerja ketika kabel fan CPU tidak dipasang
Ini biasa terjadi pada beberapa motherboard yang memiliki tingkat keamanan yang cukup
bak. Pada mother board yang demikian, sistem tidak akan mau bekerja kalau kabel fan tidak
terpasang pada pin yang sesuai yaitu pun CPU fan. Ini dimaksudkan untuk menjamin agar fan
bekerja untuk melindungi prosesor dari panas berlebihan. Nah, kalau Anda tidak memasang
kabel fan pada pin power fan, atau bahkan tidak memasang pada salah satu pin, otomatis
sistem tidak akan bekerja. Langkah satu-satunya yang diambil adalah memasang kabel fan
CPU pada pin yang sesuai.
Ketika booting sistem nyatakan disk fail
Masalah ini muncul kalau Anda tidak memiliki floppy drive sementara pada BIOS fitur ini
masih difungsikan. Cara satu-satunya adalah masuk ke menu BIOS dan matikan fitur yang
satu ini.
Sistem tidak bekerja ketiga primary graphic adapter diganti
Ini biasa terjadi pada motherboard yang memiliki fitur VGA onboard. Ketika akan diganti
dengan kartu grafis add on, baik yang berebasis PCI ataupun AGP. Ketika setting yang
dipasang tidak sesuai dengan kondisi nyata, sistem tidak akan mampu melakukan booting.
Satu-satunya langkah yang bisa diambil adalah dengan melakukan clear CMOS atau bahkan

Senin, 13 Desember 2010

JURNAL 5 SISKOM

Cara Install VMWARE

Bagi yang belum mengetahui VMware, VMware adalah program virtualisasi beberapa PC (Personal Computer). Maksudnya beberapa PC adalah dengan program VMware ini kita bisa menginstall OS (Operating System) sebanyak yang kita mau dan dapat dijalankan bersamaan sesuai batas kemampuan PC yang kita gunakan. Karena setiap OS membutuhkan virtual memory (diambil dari memory utama PC) dan virtual hardware yang dibutuhkan, maka OS yang dijalankan secara bersamaan menjadi terbatas.
Bagaimana cara menginstallnya, ini adalah langkah-langkahnya:

1. Pertama kita cari Software Vmwarenya
2. License Agreement, clik "Yes, I accept the terms in the agreement
3. Next
4. Next lagi
5. Tentukan tempat untuk menginstal Vmware, atau bisa juga pilih default saja, lalu next
6. Configure Shortkets, next
7. Install
7a. Buka Vmware Workstation yang ada pada desktop
8. Pilih New Virtual Machine
9. Welcome to the New Virtual Machine Wizard – clik next
10. Select the Appropriate Configuration – pilih Typical aja
11. Select a Guest Operating System
12. Beri nama Virtual Machine nya
13. Finish

Rabu, 08 Desember 2010

Mengkonfigurasi Jaringan Ad-Hoc Wireless LAN

Mengkonfigurasi Jaringan Ad-Hoc Wireless LAN (peer-to-peer)

Model jaringan ini memungkinkan perangkat wireless berkomunikasi satu sama lain secara langsung tanpa central access point.
Banyak metode digunakan untuk konfigurasi jaringan Ad-Hoc, berikut adalah salah satu contoh sederhana tips dan tahapan dalam mengkonfigurasi jaringan Ad-Hoc wireless LAN.
Dibutuhkan “wireless network card” pada masing-masing komputer. Masuk ke “network card properties” dan set SSID dengan nama tertentu (unique). Pastikan bahwa anda mengkonfigure SSID dengan nama yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak sama, jaringan tidak akan terhubung.
Masuk ke “network card properties” dan set “channel” untuk jaringan wireless yang akan digunakan. Pastikan anda mengkonfigurasi channel dengan angka yang sama untuk masing-masing komputer. Jika tidak, jaringan tidak akan terhubung.
Set IP LAN static pada kedua komputer. Patikan anda mengkonfigurasi IP komputer tersebut dalam satu subnet dan range yang sama. Jika anda set IP pada satu komputer 192.168.1.1 255.255.255.0, pastikan komputer lainnya di set juga pada range (192.168.1.2-254).
Set “network card” pada mode “ad-hoc”, bukan “infrastructure”. Dengan konfigurasi diatas, seharusnya jaringan ad-hoc anda sudah bisa berjalan normal. Misal, salah satu PC anda terhubung ke internet, dan PC satu lagi ingin ikut/numpang dalam mengakses internet, anda bisa mengaktifkan fungsi Internet Connection Sharing (ICS) pada OS Windows, berikut tahapannya:
Aktifkan “ICS” pada PC yang memiliki koneksi internet. Catat alamat IP PC ini, yang akan menjadi komputer “host”.
Set “default gateway” “network card” pada PC yang kedua ke alamat IP komputer “host” (refer ke No.1).
Set “DNS server” untuk PC yang kedua dengan alamat IP DNS dari ISP anda.
Perlu diingat bahwa dengan “Internet Connection Sharing” (ICS) via ad-hoc wireless LAN, komputer “host” harus selalu “ON”, jika anda ingin PC kedua bisa mengakses internet.

Tahapan Test Koneksi untuk PC Windows :
Klik Start.
Klik Run.
Ketik “cmd”.
Ketik “ping x.x.x.x”, dimana x.x.x.x adalah alamat IP dari salah satu PC.
Jika “ping is successful”, maka jaringan anda sudah UP dan anda memiliki “full connectivity”


Menyiapkan Jaringan Ad Hoc Wireless di Windows XP
Apakah Anda tahu bahwa Anda dapat mengatur jaringan nirkabel ad hoc untuk berbagi Koneksi Internet di rumah tanpa menggunakan router dan switch?. Tentu saja Anda juga dapat menggunakannya untuk berbagi file atau printer antara 2 atau lebih komputer secara nirkabel.
Harap dicatat Anda dapat memiliki hingga 9 klien nirkabel dalam jaringan nirkabel ad-hoc, yang komputer mengirim data mereka secara langsung satu sama lain. Satu-satunya kelemahan dari pendekatan ini adalah dukungan nirkabel jangkauan terbatas. Anda akan perlu memiliki router nirkabel atau jalur akses untuk jangkauan nirkabel yang lebih baik.
Jika Anda memeriksa diagram di bawah ini, Anda memiliki komputer tersambung ke Internet dan juga dilengkapi dengan adaptor nirkabel.
Anda juga punya komputer dilengkapi dengan adaptor nirkabel atau notebook dengan kartu PCMCIA wireless. maka Anda dapat mengatur ad-hoc jaringan nirkabel untuk berbagi Koneksi internet tanpa menggunakan router atau switch
IP Address Allocation Alokasi IP Address
Anda perlu mengalokasikan alamat IP untuk setiap komputer yang melibatkan dalam jaringan nirkabel ad-hoc. Jika Anda memiliki 3 komputer, Anda hanya dapat menetapkan 192.168.0.1, 192.168.0.2 dan 192.168.0.3 ke komputer masing-masing dengan netmask 255.255.255.0. Periksa cara mengatur IP di sini jika Anda tidak terlalu yakin.
Catatan: Jika Anda memiliki Internet Connection Sharing diaktifkan di komputer host, Anda hanya dapat mengatur setiap komputer klien untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis, maka komputer ini harus bisa akses Internet.
Host Konfigurasi Komputer
1) Mari kita mulai dengan konfigurasi, disini saya akan memilih satu komputer untuk memulai konfigurasi, klik kanan adaptor nirkabel dan kemudian klik properti.
Catatan: Harap aktifkan host komputer iklan ini konfigurasi hoc pada komputer host ICS jika Anda ingin menggunakan Microsoft Internet Connection Sharing fitur.
2) Wireless Network Connection Properties akan muncul. Klik tab Jaringan Nirkabel, di sini saya centang Gunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan nirkabel saya. Setelah itu klik tombol Advanced.
Catatan: Anda juga dapat menggunakan alat konfigurasi yang disediakan oleh produsen adaptor nirkabel untuk mengkonfigurasi jaringan wireless ad hoc.

3) jendela Advanced akan muncul. Pilih komputer-ke-komputer (ad hoc) jaringan-satunya pilihan. Klik Close pada akhirnya.
Catatan: Jangan kutu otomatis terhubung ke jaringan non-pilihan dalam rangka untuk mempermudah konfigurasi.

4) Setelah itu, klik Tambah untuk menambahkan baru jaringan nirkabel ad hoc.

5) Nama jaringan ad hoc, disini saya menggunakan rumah-adhoc. Cobalah untuk menggunakan otentikasi terbuka tanpa enkripsi terlebih dahulu. Setelah diuji bekerja dengan baik, hanya melanjutkan untuk mengaktifkan WPA atau enkripsi WEP. Click OK at last. Klik OK di terakhir.

6) Sekarang Anda akan melihat iklan Anda menciptakan jaringan hoc (PC ikon kartu) dalam daftar jaringan pilihan. Anda telah selesai mengkonfigurasi host komputer ini.


Konfigurasi Komputer Klien
1) Pada komputer klien yang lain, Anda hanya perlu mengatur adaptor nirkabel untuk menggunakan Windows untuk mengkonfigurasi pengaturan jaringan dan memungkinkan komputer-ke-komputer (ad-hoc) jaringan saja. Cukup ikuti langkah 2 dan 3 pada konfigurasi host komputer di atas untuk menyelesaikannya.
2) Anda kemudian klik kanan adaptor nirkabel untuk melihat jaringan nirkabel yang tersedia, Anda akan melihat iklan Anda jaringan nirkabel hoc, lanjutkan untuk terhubung ke sana. Pada tahap ini, Anda harus dapat terhubung ke jaringan nirkabel ad hoc!
Catatan: Jika Anda memiliki Internet Connection Sharing diaktifkan di komputer host, Anda hanya dapat mengatur setiap komputer klien untuk mendapatkan alamat IP secara otomatis, maka komputer ini harus bisa akses Internet.